Gaya Gesekan
Coba Anda lakukan kegiatan berikut. Doronglah meja yang terletak di atas
lantai datar dengan arah dorongan sejajar meja. Ketika Anda
melakukannya, apakah meja langsung bergerak? Ketika meja sudah bergerak,
apakah Anda merasakan gaya dorong yang Anda berikan menjadi lebih kecil
(terasa ringan)? Selanjutnya, pada saat meja bergerak, apa yang terjadi
ketika dorongan pada meja Anda lepaskan? Contoh sederhana tersebut
memberikan gambaran bahwa untuk menggerakkan benda dari keadaan diam
diperlukan gaya minimum.
Ketika gaya yang Anda berikan pada meja lebih kecil daripada suatu
nilai, meja akan tetap diam. Akan tetapi, ketika gaya yang Anda kerahkan
diperbesar, suatu saat meja tersebut dapat bergerak. Selain itu, Anda
juga akan mendapatkan bahwa ketika gaya dorong Anda pada meja
dilepaskan, meja akan segera berhenti. Mengapa dapat terjadi demikian?
Pertanyaan di atas dapat Anda terangkan dengan menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak. Untuk itu, perhatikan Gambar 6.
Gambar 6. Untuk menggerakkan meja dari keadaan diam diperlukan gaya minimum tertentu karena ada gaya gesekan yang menghambat kecenderungan gerak meja. |
Misalkan, gaya yang Anda kerahkan pada meja besarnya F dengan arah
sejajar lantai. Jika meja tetap dalam keadaan diam, sesuai dengan Hukum
Pertama Newton, berarti resultan gaya pada meja sama dengan nol. Hal Ini
menunjukkan bahwa ada gaya lain yang besarnya sama dan berlawanan arah
dengan gaya F yang Anda berikan. Gaya ini tidak lain adalah gaya gesekan
yang terjadi antara meja dan lantai. Gaya gesekan pulalah yang
menyebabkan meja menjadi berhenti sesaat setelah Anda melepaskan gaya
dorong Anda terhadap meja yang sudah bergerak.
Gambar 7. Grafik hubungan antara gaya gesekan (ges) dan gaya sejajar bidang yang diberikan pada benda. |
Hubungan antara gaya gesekan fges dan gaya F yang sejajar bidang pada
sebuah benda ditunjukkan pada Gambar 7. Grafik tersebut memperlihatkan
bahwa saat benda belum diberi gaya atau F = 0, gaya gesekan belum
bekerja atau fges =
0. Ketika besar gaya F dinaikkan secara perlahan-lahan, benda tetap
diam hingga dicapai keadaan di mana benda tepat akan bergerak. Pada
keadaan ini, gaya gesekan selalu sama dengan gaya yang diberikan atau
secara matematis fges = F. Gaya gesekan yang bekerja saat benda dalam keadaan diam disebut gaya gesekan statis.
Pada keadaan benda tepat akan bergerak, besar gaya F tepat sama dengan
gaya gesekan statis maksimum. Besar gaya gesekan statis maksimum
sebanding dengan gaya normal antara benda dan bidang. Konstanta
kesebandingan antara besar gaya gesekan statis maksimum dan gaya normal
disebut koefisien gesekan statis. Dengan demikian, secara matematis
besar gaya gesekan statis maksimum memenuhi persamaan :
(1-3)
dengan:
μs = koefisien gesekan statis, dan
N = gaya normal.
Perhatikan bahwa Persamaan (1–3) hanya berlaku ketika benda tepat akan
bergerak. Persamaan ini juga menunjukkan bahwa selama gaya F yang
diberikan pada benda lebih kecil daripada atau sama dengan gaya gesekan
statis (F ≤ fs,maks), benda tetap dalam keadaan diam. Pada keadaan ini berlaku :
(1-4)
Selanjutnya, ketika gaya F yang diberikan lebih besar daripada besar gaya gesekan statis maksimum, F >fs,maks,
benda akan bergerak. Pada keadaan bergerak ini, gaya gesekan yang
bekerja disebut gaya gesekan kinetik. Gaya gesekan ini besarnya konstan
dan memenuhi persamaan :
(1-5)
dengan:
μk = koefisien gesekan kinetik, dan
N = gaya normal.
Persamaan (1–5) juga memperlihatkan bahwa gaya gesekan kinetik besarnya
lebih kecil daripada gaya gesekan statis maksimum. Hal ini menunjukkan
bahwa koefisien gesekan kinetik selalu lebih kecil daripada koefisien
gesekan statis ( μk > μs ).
Itulah sebabnya mengapa Anda perlu mengerahkan gaya yang lebih besar
saat mendorong benda dari keadaan diam dibandingkan dengan ketika benda
sudah bergerak. Selain itu, besarnya gaya yang harus Anda kerahkan
bergantung pada keadaan dua permukaan bidang yang bergesekan. Hal ini
disebabkan besarnya koefisien gesekan bergantung pada sifat alamiah
kedua benda yang bergesekan, di antaranya kering atau basahnya dan kasar
atau halusnya permukaan benda yang bergesekan.
Contoh Soal :
Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis μs = 0,4 dan koefisien gesekan kinetis μk = 0,3. Tentukanlah gaya gesekan yang bekerja pada balok jika gaya luar F diberikan dalam arah horizontal sebesar
a. 0 N,
b. 20 N, dan
c. 42 N.
Kunci Jawaban :
Gaya-gaya yang bekerja pada benda seperti diperlihatkan pada gambar. Karena pada sumbu vertikal tidak ada gerak, berlaku :
a. Oleh karena F = 0 maka fges = 0,
b. Gaya gesekan statik fs = μs N = (0,4)(100 N) = 40 N. Karena F = 10 N < fs maka benda masih diam (F = 20 N tidak cukup untuk menggerakkan benda). Oleh karena itu,
ΣFx = F − fges = 0
(c) F = 42 N > fs = 40 N maka benda bergerak. Jadi, pada benda bekerja gaya gesekan kinetik sebesar :
fges = fk = μk N = (0,3)(100 N) = 30 N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar