Kesetimbangan pada 
benda terjadi apabila gaya dan torsi pada benda nol, maka benda tidak 
akan mengalami perubahan gerak maupun rotasi. Benda yang bergerak dengan
 kecepatan konstan memiliki momentum linear konstan. Artinya tidak ada 
gaya total yang bekerja pada benda itu atau total gaya bernilai nol. 
Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut konstan maka momentum 
sudut benda konstan, kita bisa segera berpendapat torsi total pada benda
 itu adalah nol. Kita akan membahas kesetimbangan statis, jadi mula-mula benda diam dan tetap diam.
Kesetimbangan Statis
Ambillah sebuah papan dan letakkan di 
atas tumpukan batu bata. Kemudian berikan gaya yang sama pada kedua sisi
 papan dengan arah berlawanan. Apa yang terjadi? Sekarang kita ubah 
letak gaya. Tekan papan ke arah bawah pada salah satu sisi dan dorong 
papan pada sisi yang lain usahakan bagian papan di atas tumpukan batu 
bata tidak bergeser. Apa yang terjadi? Skema yang kita lakukan seperti 
pada gambar di bawah ini.
a) Papan diberi 2 gaya yang sama F1 = F2 , kedua gaya segaris
b) Papan diberi 2 gaya yang sama tapi tidak segaris, ΣF = 0, tapi papan berotasi.
b) Papan diberi 2 gaya yang sama tapi tidak segaris, ΣF = 0, tapi papan berotasi.
Dari gambar a diatas kita melihat jika 
memberikan 2 gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah pada 
benda-benda tidak akan bergeser atau tidak akan melakukan translasi, 
karena total gaya adalah nol. Benda akan diam. Bisakah kita mengatakan 
bila total gaya bernilai nol benda berada dalam kesetimbangan?
 Gambar b diatas menunjukkan 2 gaya yang berlawanan dan sama besar 
tetapi memiliki garis gaya yang berbeda, benda ternyata bergerak dengan 
gerakan rotasi. Agar benda tidak berotasi maka torsi pada benda harus 
sama dengan nol. Sekarang kita dapat menyimpulkan benda berada dalam 
keadaan setimbang jika:
Total gaya = 0   →    
Total torsi = 0   →    
Jadi syarat kesetimbangan
 adalah total gaya sama dengan nol dan total torsi sama dengan nol. Jika
 benda mula-mula diam, kemudian kita beri gaya dan torsi yang setimbang,
 maka benda akan tetap diam atau terjadi kesetimbangan statis.
Kopel
Kopel adalah pasangan gaya yang sama 
besar dan berlawanan arah. Tinjau sebuah batang yang diberi gaya seperti
 pada gambar di bawah. Kita tidak bisa menggantikan kedua gaya dengan 
sebuah gaya yang akan memberikan efek yang sama dengan kedua gaya.
Jumlah kedua gaya tersebut sama dengan 
nol, tapi kedua gaya tersebut menyebabkan terjadinya rotasi. Torsi yang 
dihasilkan oleh kedua gaya tersebut terhadap titik O adalah :
τ =Fx2 – Fx1 = F(x2 – x1) = Fd
F1 akan menyebabkan batang berotasi searah jarum jam sedangkan F2 menyebabkan batang berotasi berlawanan dengan arah jarum jam.
Jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan bisa kita golongkan menjadi tiga, yaitu kesetimbangan stabil, kesetimbangan
 tak stabil, dan kesetimbangan netral. Suatu benda dikatakan pada 
kesetimbangan stabil jika misalkan pada benda kita beri sedikit gaya, 
akan muncul gaya pemulih sehingga benda akan kembali ke posisi. 
Contohnya sebuah balok seperti pada gambar diatas dan benda yang berada 
dalam lubang yang melingkar seperti pada gambar b dibawah. Bila balok 
pada gambar dibawah kita rotasikan sedikit, gaya beratnya akan berusaha 
mengembalikan benda ke posisi semula.
Kesetimbangan tak stabil contohnya 
adalah pada gambar diatas Jika kita beri torsi sedikit akan muncul gaya 
torsi yang memaksa benda menjauhi posisi semula. Misalkan pada balok 
pada gambar dibawah gaya beratnya akan membuat balok menjadi terguling. 
Tampak pada kesetimbangan stabil benda akan selalu kembali keposisi 
semula, atau titik beratnya kembali pada posisi semula. Sedang pada 
kesetimbagan tak stabil posisi titik berat berubah, bergeser ke titik 
yang lebih rendah.
(a) Contoh benda dengan kesetimbangan stabil,
(b) Contoh benda dengan kesetimbangan tak stabil
(b) Contoh benda dengan kesetimbangan tak stabil
Kita bisa memperbaiki kesetimbangan 
benda dengan berusaha memindahkan titik berat menjadi lebih rendah. 
Kesetimbangan netral terjadi jika titik berat benda tidak berubah jika 
bergerak. Contohnya sebuah silinder yang kita dorong sedikit, maka tidak
 ada torsi atau gaya yang memaksanya kembali atau menjauhi posisi 
semula.
Jika kita melihat sirkus, orang yang 
berjalan di atas tali tambang akan merentangkan kedua tangannya. Dia 
berusaha mempertahankan kesetimbangannya. Orang yang berjalan tegak 
mengalami kesulitan untuk mempertahankan kesetimbangannya karena pusat 
berat harus dipertahankan di atas dasar penopang. Lain halnya dengan 
hewan berkaki empat yang berjalan dengan keempat kakinya. Hewan tersebut
 memiliki titik berat yang lebih rendah dan dasar penopangnya lebih 
besar, sehingga lebih mudah memperoleh titik kesetimbangan.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar