Gejala kapilaritas
adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler
(pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan
adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler. Karena dalam pipa kapiler
gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada gaya
kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa
kapiler. Sebaliknya raksa cenderung turun dalam pipa kapiler, jika gaya
kohesinya lebih besar daripada gaya adhesinya.
(a)
Jika sudut kontak kurang dari 90°, maka permukaan zat cair dalam pipa
kapiler naik (b) jika sudut kontak lebih besar dari 90°, maka permukaan
zat cair dalam pipa kapiler turun.
Gejala Kapilaritas
Kenaikan atau penurunan zat cair pada
pipa kapiler disebabkan oleh adanya tegangan permukaan (γ) yang bekerja
pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa.
Mengapa permukaan zat cair bisa naik
atau turun dalam permukaan pipa kapiler? Gambar diatas menunjukkan zat
cair yang mengalami meniskus cekung. Tegangan permukaan menarik pipa ke
arah bawah karena tidak seimbang oleh gaya tegangan permukaan yang lain.
Sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaski, pipa akan melakukan
gaya yang sama besar pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan. Gaya
inilah yang menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika
berat zat cair dalam kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang
dikerjakan pada zat cair.
w = F
Jika massa jenis zat cair adalah ρ, tegangan permukaan γ, sudut kontak θ, kenaikan zat cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka berat zat cair yang naik dapat ditentukan melalui persamaan berikut.
w = m g
w = ρ V g
w = ρ π r2 h g
w = ρ V g
w = ρ π r2 h g
Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h adalah:
F =(γ cos θ) ( 2 π r) = F = 2 π r γ cos θ
Jika nilai F kita ganti dengan ρ π r2 h g, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Keterangan:
h : kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m)
γ : tegangan permukaan N/m
θ : sudut kontak (derajat)
ρ : massa jenis zat cair (hg/m3)
r : jari-jari pipa (m)
γ : tegangan permukaan N/m
θ : sudut kontak (derajat)
ρ : massa jenis zat cair (hg/m3)
r : jari-jari pipa (m)
Gejala kapilaritas
banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, naiknya
minyak tanah melalui sumbu kompor, pengisapan air oleh tanaman (naiknya
air dari akar menuju daun-daunan melalui pembuluh kayu pada batang) dan
peristiwa pengisapan air oleh kertas isap atau kain. Selain
menguntungkan gejala kapilaritas
ada juga yang merugikan misalnya ketika hari hujan, air akan merambat
naik melalui pori-pori dinding sehingga menjadi lembap. Dinding yang
lembab terjadi karena gejala kapilaritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar